Suatu waktu yang berjalan begitu cepatnya, hingga-hingga saya pun merasa terkejut bahwa kini saya sudah berada di siklus terakhir di dunia perkoasan. Saya pun masih ingat 1,5 tahun lalu saya masih "anak ayam" yang menciap-ciap, yang begitu khawatirnya masuk ke siklus bedah. Koas pertama, siklus mayor pula.
Walau kini saya belum bisa bilang saya induk ayam, saya merasa masih ada di tahap remaja. Saya tengah berkembang di dalam perkembangan menjadi dokter, dan tentunya dengan segala kegalauan yang ada. Kegalauan karir, jodoh, dan keuangan. Sungguh klise, namun mau tak mau semua memasuki alam pikiran saya.
Di siklus terakhir ini, yang kebetulan minor, ini sebenarnya ingin dijadikan suatu antiklimaks. Namun sepertinya hal itu tak selamanya benar. Laiknya, menjadi klimaks untuk menghadapi UKDI dan perjalanan yang sesungguhnya. Dan pikiran saya kini harus didorong untuk mencapai klimaks dari suatu anti yang terlanjur terjadi. *Fuuh....*
Siklus terakhir ini juga menjadi momen evaluasi, sejauh mana saya sudah kompeten, sejauh mana hal yang perlu diasah lagi. Ilmu kedokteran seperti samudera, namun tidak mustahil untuk menjelajahnya senti demi senti. Dan saya pun kini berusaha menggapai senti tiap senti.