Tak terpikirkankah pada dirimu
Segala untai sapa
Segala hasil kriya
Segala lukisan buana
Segala kata tanya
Segala rajutan mimpi
Segala kekhawatiran hati
Segala peluhnya matahari
Segala kerisauan diri
Jangan kau bertanya
Mengapa malamku gundah adanya
Mengapa pagiku terasa berat membukanya
Mengapa siangku terusik teraniaya
Siapakah engkau bagiku
Siapakah penenun rintihku
Siapakah penyimpul senyumku
Aku akhirnya terpenjara pada sanubari
Terajam indah tak terpatri
Tercabik ria tak terperi
Terantai bebas tak terberi
Jangan kau tanya apa maksudku
Sesuatu yang telah kau ukir di dalam hatiku
Sesuatu yang telah ku reka di dalam hatimu
Mungkinkah kau membiarkan aku begini
Tersungkur dan tak berarti
Tertidurlah dalam mimpimu, kapan-kapan kita bersua lagi
-Jakarta, 14 Agustus 2013, 23:05 WIB
Rabu, 14 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:
Posting Komentar
Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: