Selasa, 15 Mei 2012

Rosario Perkenalan Dokter

Selasa, 15 Mei 2012, 19:00 WIB

Malam ini adalah malam rosario di tempat rumah dinas saya. Suatu momen juga yang menjadi milestone saya bersama warga setempat terutama Lingkungan Dusun Sei Bandung, Menjalin.




Pada awalnya memang saya tak terpikirkan untuk terlibat aktif dalam doa rosario yang dijalankan bergiliran pada setiap warga. Kegiatan ini memang dilakukan dalam rangka Bulan Bunda Maria pada Mei dan Oktober.

Pada hari minggu lalu, kebetulan rumah Bu Nia, perawat yang ada diseberang saya -masih dalam kompleks Puskesmas- menjadi tuan rumahnya. Kemudian Bapak pemimpin doa, Pak Willy, menanyakan bagaimana bila di rumah Pak Dokter? Memang sebelumnya rumah saya belum terdaftar karena daftar ini sudah dibuat dua bulan sebelumnya. Lagipula, dokter PTT sebelumnya adalah seorang non-Katolik. Saya pun mengiyakan.

Ternyata pada hari ini, doa rosario begitu ramai, banyak ibu-ibu dan anak-anak hadir -bapak-bapaknya hanya bertiga saja-. Dan memang banyak didoakan bagi saya dan warga dalam ujud-ujud doa. Saya pun menjadi merinding, apalagi ketika Pak Willy mempersilahkan saya memperkenalkan diri sebagai warga baru Dusun Sei Bandung. Wah, saya senang sekali. Sayapun sempat berkata, "Panggil Saya Pak Andreas, jangan melulu Pak Dokter." Dan ini mengundang tawa dan senyum, memang nama asli saya seakan tenggelam dan panggilan Pak Dokter.

Saya pun senang bisa berbaur dengan warga setempat mengingat saya yang sedikit kaku, namun saya sebagai dokter harus tetap dapat mencair dengan warga.

Terima kasih warga lingkungan Dusun Sei Bandung, Menjalin. :)

2 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

  1. Hai dokter Andreas!
    Salam dari CC'11 AMDG!
    Saya skrg Mahasiswa FK Swasta di Jakarta Barat yang RS Pendidikan-nya sedang dibangun setelah sekian lama Semester 7 sedang menunggu OSCE dan Kepaniteraan Dasar lanjut Koass hehe

    Saya senang sekali membaca blog dokter. Memberikan gambaran kedepan. Semangat terus dok! Mohon doanya biar semua proses lancar hehe. GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. AMDG, semangat bro, Percasis tetap lebih berat dari Koas kok hehehehe...

      Hapus

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: