Sabtu, 27 Juni 2009

Menjadi Pemeluk Agama Apapun Itu

Beragama? Adalah sebuah fenomena bagi manusia dalam beragama. Menurut Clifford Geertz, agama adalah pendekatan yang terorganisir pada kerohanian manusia, yang merupakan satu perangkat atas kisah-kisah, simbol, kepercayaan, dan berbagai praktik-praktiknya. Seringkali dikaitkan pada suatu hal supernatural dan transenden, yang dirasakan oleh para pengikutnya di dalam hidup mereka dan merujuk pada suatu kekuatan yang lebih besar, Tuhan atau dewa-dewa, atau suatu kepercayaan yang sangat terutama.

Menjadi beragama adalah hak dari seorang manusia dengan apapun yang ia percaya. Yang terpenting dari beragama pula, bila ditinjau dari sisi psikiatri, adalah ketidakadaan hendaya dan penderitaan. Misalnya mungkin saja praktik Pantekosta mirip dengan trance bila ditinjau dari sisi psikopatologi. Tapi hal ini tidak menimbulkan hendaya pada penganutnya.

Menjadi beragama pun menjadi sebuah pilihan. Ada orang yang memilih tidak untuk beragama atau tidak mempercayai suatu "ultimate thrust". Ya itu adalah pilihan bagi mereka.

Agama, seyogyanya adalah menjadikan manusia menjadi tinggi dan hidup kerohaniannya sehingga mampu mempengaruhi kehidupan jasmaninya. Bukanlah agama menjadi senjata bermata dua, yang dapat saja melukai orang lain dan dirinya sendiri. Apalagi praktik menjatuhkan agama lain dan memberitakan kepada orang lain bahwa agama ini tidak baik. Agama diciptakan untuk apa? Agama tidak dapat dipertentangkan karena pada dasarnya adalah percaya. Kepercayaan adalah suatu hasil olahan secara metafisika (menjawab alasan mendasar dari apa yang dilakukan) dalam diri masing-masing orang. Agama adalah hasil berfilsafat dari jiwa-jiwa manusia.

Biarkan agama menjadi hal yang pribadi pada diri manusia.

Jumat, 26 Juni 2009

約定 - Yue Ding



Lagu lain dari Guang Liang yang tetap menyentuh hati. Thanks Prianto untuk sumbangan lagunya hahaha... =)

说好的 三年不见面
Shuo hao de San nian bu jian mian
Promising that we don't see each other in 3 years time



用我們的爱把时间留住
Yong wo men de ai ba shi jian liu zhu
Using our love to stop the time


你笑者说这是我們的考验 我們的約定
Ni xiao zhe shuo zhe shi wo men de kao yan Wo men de yue ding
You smiling, saying that this is our test, our promise



就这样 三年又过了
Jiu zhe yang San nian you guo le
Just like that, 3 years have passed


我还是回到这个地方
Wo hai shi hui dao zhe ge di fang
I still go back to this place

闭上眼等你的出现
Bi shang yan deng ni de qu xian
Closing my eyes awaiting for your arrival

空氣中吻你的臉
Kong qi zhong wen ni de lian
Kissing your face in the air

我還記得 我們的約定
Wo hai ji de Wo men de yue ding
I still remember our promise


一輩子幸福的約定
Yi bei zi xin fu de yue ding
The happy promise for the whole life

為你寫的那首歌
Wei ni xie de na shou ge
The song I’ve written for you

他也偷偷的掉淚了
Ta ye tou tou de diao lei le
He (the song) also secretly cried

我還記得 我們的約定
Wo hai ji de Wo men de yue ding
I still remember our promise

我比以前還更愛你了
Wo bi yi qian hai geng ai ni le
I love you more now than the last time

連那風都笑我了
Lian na feng dou xiao wo le
Even the wind is laughing at me

我想他會告訴你的我更爱你了
Wo xiang ta hui gao su ni de wo gen ai ni le
I think he will tell you that I love you more

你會記得我們的約定
Ni hui ji de Wo men de yue ding
You will remember our promise

一輩子幸福的約定
Yi bei zi xin fu de yue ding
The happy promise for the whole life

為你寫的那首歌
Wei ni xie de na shou ge
The song I’ve written for you

他也偷偷的掉淚了
Ta ye tou tou de diao lei le
He (the song) also secretly cried

你會記得 我們的約定
Ni hui ji de wo men de yue ding
You will remember our promise


我比以前還更愛你了
Wo bi yi qian hai geng ai ni le
I love you more now than the last time

連那風都笑我了
Lian na feng dou xiao wo le
Even the wind is laughing at me

我想他會告訴你的我更爱你了
Wo xiang ta hui gao su ni de wo gen ai ni le
I think he will tell you that I love you more

Kamis, 25 Juni 2009

Tak Gendong Ke Mana-mana



Aduh, lagu ini begitu sering terdengar di daun telinga saya. Suaranya bagaikan getaran destruktif... Tapi sepertinya lagu ini menjadi fenomena. Bahkan menjadi nomor wahid di gudanglagu.com.

Terus terang, lagu ini menyebalkan. Sangat menyebalkan.
Namun saya tetap mengunduh berkas mp3nya, siapa tahu nanti diperlukan. Hahaha....

tak gendong kemana-mana
tak gendong kemana-mana
enak donk, mantep donk
daripada kamu naik pesawat kedinginan
mendingan tak gendong to
enak to, mantep to
ayo.. kemana

tak gendong kemana-mana
tak gendong kemana-mana
enak tau

where are you going?
ok I'm walking
where are you going?
ok my darling

ha.. ha...

tak gendong kemana-mana
tak gendong kemana-mana
enak donk, mantep donk
daripada kamu naik taksi kesasar
mendingan tak gendong to
enak to, mantep to
ayo.. mau kemana

tak gendong kemana-mana
tak gendong kemana-mana
enak tau

where are you going?
ok I'm walking
where are you going?
ok my darling

ha.. ha...

tak gendong kemana-mana
enak tau
ha.. Ha…
ha.. Ha…
ha.. Ha……

capek...

Ketika Panum Menjelang




Hari ini sudah mulai hingar bingar menjelang perjalanan 200961 (mahasiswa FKUAJ yang akan menjalani Program Studi Pendidikan Dokter -PSPD- di tahun 2009/2010). Sudah memesan baju jaga malam di Komite Medik RSAJ (ukuran saya L -wew-). Kemudian jadwal kepaniteraan umum (program orientasi untuk menjalani rotasi stase klinik) sudah tersedia.

Saya tidak henti-hentinya melihat jadwal di tangan. Semacam anak kecil yang terkagum-kagum akan gambar hasil coretannya. Begitu pula saya yang terkagum-kagum, akhirnya saya akan masuk koas. Sebenarnya perasaan ini begitu awal untuk diungkapkan selekas ini. Toh, saya menyelesaikan UAS saja belum. Berharap demi berharap, agar UAS ini dapat terlewati dengan baik dan tidak ada meninggalkan nilai tidak lulus pada transkrip akhir.

Rasa absurd ini memang kelak dapat menjadi buah simalakama, apabila saya di sudah berada di hiruk pikuk. Ujian akhir anestesiologi dan psikiatri masih menunggu. Dan jangan sampai buah itu termakan. Amit-amit....

Rabu, 24 Juni 2009

Antara Realita dan Pikirannya




Ketika pikiran ini menerapa mengusik kenyataan hidup seorang anak muda.
Mengganggu langkah-langkah hidupnya.
Menerpa sukma dan raga.
Meliukkan rangkaian kisi-kisi hidup.
Ketika rasa dalam hatinya pedih dirasa.

Ketika dunianya kian diciptakan.
Luapan rasa berontak menghentak begitu keras.
Mengapa dia begitu, pikir anak muda.
Mengapa semua berbuat begitu kepadanya?

Anak muda ini tidur dalam kekacauan khaos tak terkira.
Tinggal dalam hembusan bayu yang kering.
Meretakkan tali asa.
Membunuh akal budinya.

Anak muda ini melihat dunia begitu aneh padanya.
Anak muda ini hanya dapat tersenyum tanpa makna.
Tidak apa-apa, pikirnya.
Ini sudah biasa, harapnya mimpi indah akan tiba.

Sebuah ketidaknyamanan menghampiri kepala anak muda ini.
Sebuah rasa risih dan kerisauan yang mendalam.
Bermimpi dalam menggambarkan suatu keadaaan.
Suatu hal yang sebenarnya hanya dalam pikirannya.
Sebuah hal yang hanya menjadi bayang-bayangnya.

Persetan semua, terlintas di akalnya.
Ada apa dengan diriku?
Ada apa dengan pikiran-pikiranku?
Menyempit, menyusut, membuntu.
Mengapa aku menjadi seperti ini?
Mengapa aku menjadi tumpul terhadap perasaanku?
Aku menjadi perasaan keduaku.
Aku hidup dalam duniaku yang lain.
Pikiran lalim ini menjadi pahat tertohok.
Aku tidak kehilangan kewarasan, bukan?

"Oh Tuhan,"
Aku adalah orang bodoh yang mencariNya hanya di kala aku jatuh.
Kemana aku dikala aku di atas?
Kemana aku dikala aku bergembira?


Anak muda kian tersungkur
Menyesali hingga tiada akhir
Namun hasrat bangkit kian terbakar

Anak muda, kau harus lepas
Buang jauh-jauh segala kekhawatiranmu
Kau tak hanya bisa bermain dalam pikiranmu
Ketika realita belum kau tekuni
Ketika orang-orang belum kau tanyai
Bangkitlah hai anak muda
Engkau tidak boleh terus terpuruk


Oh Tuhan....



*Dituliskan pada 24 Juni 2009
oleh Valentinus Andreas Erick Haurissa

Sabtu, 20 Juni 2009

Menjelang 200961

Mungkin masih teringat dulu saya adalah hanya anak SMA, anak baru gede. Anak yang baru diperkenalkan dengan lika-liku dunia dewasa. Anak yang baru membuka mata.

Saya masih ingat betul ketika kami diberikan dua buah jalan yang akan membuka jalan masa depan kami. IPA atau IPS. Dua buah jalan yang kami harus hadapi menjelang naik ke kelas XI SMA. Saya saat itu sudah mantap mengambil IPA, dibandingkan saya harus IPS. Walaupun menurut tes potensi akademik, saya bisa kemanapun. Saya akhirnya masuk IPA dengan berbagai pertimbangan. Dan dengungan masuk fakultas kedokteran pun menjadi bergaung. Saya pun masih ingat bagaimana dulu belajar untuk Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Universitas Atma Jaya. Padahal saya sudah diterima di PMDK Universitas Tarumanagara, karena alasan keuangan yang tidak bisa dikembalikan saya melepaskannya. Keuangan menjadi penting karena biaya yang sudah disetorkan akan tidak bisa ditarik kalau diterima di SPMB. (SPMB saya gagal masuk ke Universitas Indonesia, padahal saya diterima di pilihan kedua PTN saya.)

Saya masih menyimpan file pengumuman masuk gelombang I UAJ, 2005-60-0481 diterima masuk ke FKUAJ. Semua anak CC'05 yang mengajukan ke FK, diterima. Kami, anak CC'05 berbondong-bondong, 5 orang menaiki ke Sarinah untuk naik bus ke Semanggi. Masih teringat juga salah satu rekan harus merelakan dirinya sebagai mahasiswa FK karena lemah warna. Sungguh, sebuah perjuangan yang sebenarnya tidak terlalu berat, namun berkesan.

Menyandang mahasiswa FK pun menjadi sebuah predikat yang cukup membanggakan. Belajar ilmu-ilmu yang berat. Saya ingat dulu betapa sulitnya belajar biologi molekuler. Betapa hebohnya belajar dan ujian biokimia.

Saya masih ingat, kepanitiaan pertama saya yang gagal, Charity Night 2006. Namun tidak mengendurkan kepanitiaan dan organisasi. Masuk ke dalam AToMA, Senat Mahasiswa FK-UAJ, dan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Betapa suatu pengalaman, karena di FK-UAJ inilah saya berkesempatan ke Malang dan Medan. Karena ada kesempatan, terjadilah.

Dan kini saya adalah mahasiswa dipersimpangan jalan. Tidak kurang dua minggu saya akan berganti nomor mahasiswa. Saya akan melepaskan kaos dan jins pre-klinik, menjadi snelli dan celana bahan mahasiswa klinik. 2005-60-076 akan segera habis masa jabatannya.

Batu loncatan ini menjadi sebuah pemikiran bagi saya. Apakah benar saya sudah mempersiapkan dengan baik 4 tahun ini untuk masuk ke klinik. Banyak wejangan dari dr. Pangkuwidjaja yang beberapa saya serap. Saya terus membangun fondasi paradigma Non Scholae sed Vitae Discimus. Saya tidak bisa belajar untuk ujian, tetapi belajar bagaimana untuk hidup saya sebagai dokter.

Terkadang rasa rendah diri menyeruak di dalam hati. Saya sudah lupa kuliah Patologi dasar, saya lupa nama obat, bahan neurologi pun saya lupa. Saya mencari cara, bagaimana saya bisa bertahan di dalam masa studi baru ini. Saya tidak ingin masuk klinik dengan "kepala kosong".

Ini pun timbul dalam masa saya selama ujian akhir semester ini... Semoga tidak menganggu ujian semester ini. Mudah-mudahan...

Selasa, 09 Juni 2009

童話 Tong Hua



Tiap mendengar lagu ini tidak bosan-bosannya.. Begitu seperti masuk ke dalamnya... >.<

忘了有多久
wang le you duo jiu
I've forgotten how long it has been

再沒聽到你
zai mei ting dao ni
Since the last time I heard you

對我說你最愛的故事
dui wo shuo ni zui ai de gu shi
Tell me your favorite story

我想了很久
wo xiang le hen jiu
I have thought for a long time

我開始慌了
wo kai shi huang le
I start to panic

是不是我又做錯什麼
shi bu shi wo you zuo cuo shen me
Wondering if I have done something wrong again

你哭著對我說
ni ku zhe dui wo shuo
You told me as you cried

童話裡都是騙人的
tong hua li dou shi pian ren de
That everything in fairy tales are all lies

我不可能是你的王子
wo bu ken eng shi ni de wang zi
I couldn't possibly be your prince.

也許你不會懂
ye xu ni bu hui dong
But perhaps you don't understand either

從你說愛我以后
cong ni shuo ai wo yi hou
Ever since you told me you loved me

我的天空星星都亮了
wo de tian kong xing xing dou liang le
All the stars in my sky have brightened.

我願變成童話裡
wo yuan bian cheng tong hua li
I'm willing to become the one in the fairy tale

你愛的那個天使
ni ai de ne ge tian shi
The angel that you love

張開雙手
zhang kai shuang shou
I extend this pair of hands

變成翅膀守護你
bian cheng chi bang shou hu ni
and turn them into wings to protect you

你要相信
ni yao xiang xin
You must believe

相信我們會像童話故事裡
xiang xin wo men hui xiang tong hua gu shi li
Believe we will be like we are in a fairy tale

幸福和快樂是結局
xing fu he kuai le shi jie ju
Where blessings and happiness is the ending

你哭著對我說
ni ku zhe dui wo shuo
You told me as you cried

童話裡都是騙人的
tong hua li dou shi pian ren de
That everything in fairy tales are all lies

我不可能是你的王子
wo bu ken eng shi ni de wang zi
I couldn't possibly be your prince.

也許你不會懂
ye xu ni bu hui dong
But perhaps you don't understand either

從你說愛我以后
cong ni shuo ai wo yi hou
Ever since you told me you loved me

我的天空星星都亮了
wo de tian kong xing xing dou liang le
All the stars in my sky have brightened.

我願變成童話裡
wo yuan bian cheng tong hua li
I'm willing to become the one in the fairy tale

你愛的那個天使
ni ai de ne ge tian sh
The angel that you love

張開雙手
zhang kai shuang shou
I extend this pair of hands

變成翅膀守護你
bian cheng chi bang shou hu ni
and turn them into wings to protect you

你要相信
ni yao xiang xin
You must believe

相信我們會像童話故事裡
xiang xin wo men hui xiang tong hua gu shi li
Believe we will be like we are in a fairy tale

幸福和快樂是結局
xing fu he kuai le shi jie ju
Where blessings and happiness is the ending

我要變成童話裡
wo yao bian cheng tong hua li
I will to become the one in the fairy tale

你愛的那個天使
ni ai de ne ge tian shi
The angel that you love

張開雙手
zhang kai shuang shou
I extend this pair of hands

變成翅膀守護你
bian cheng chi bang shou hu ni
and turn them into wings to protect you

你要相信
ni yao xiang xin
You must believe

相信我們會像童話故事裡
xiang xin wo men hui xiang tong hua gu shi li
Believe we will be like we are in a fairy tale

幸福和快樂是結局
xing fu he kuai le shi jie ju
Where blessings and happiness is the ending

我会變成童話裡
wo hue bian cheng tong hua li
I will to become the one in the fairy tale

你愛的那個天使
ni ai de ne ge tian shi
The angel that you love

張開雙手
zhang kai shuang shou
I extend this pair of hands

變成翅膀守護你
bian cheng chi bang shou hu ni
and turn them into wings to protect you

你要相信
ni yao xiang xin
You must believe

相信我們會像童話故事裡
xiang xin wo men hui xiang tong hua gu shi li
Believe we will be like we are in a fairy tale

幸福和快樂是結局
xing fu he kuai le shi jie ju
Where blessings and happiness is the ending

一起寫我們的結局
yi qi xie wo me de jie ju
Together we can write our own ending