Rabu, 24 Mei 2006

Sahabat

Kala diri ini lemah

Kala diri ini penuh lara

Kala diri ini berakar dera

Kala diri tak lagi cerah

Hanya dapat diri menatap cakrawala

Cakap tanpa menala

Menatap terang sang surya

Tanpa mulut tiada daya

Sapa air laut biru

Tak lain hanya deru

Kepada siapa kini diri

Rusakkah semua alam

Hingga tiada satupun

Mampu memberi kata

Mereka diam tanpa bisik

Ingin diri menelisik

Hai kamu manusia

Kami bukanlah apa yang kau cari

Hidup tak pelik seperti yang kau kira

Kami bukan yang kau cari

Bukan? Siapa?


Hampakah hidup sehingga demikian buruknya?

Inilah ketika diri mendapatkannya

Diri seorang diri hilang

Termakan kekosongan bumi

Hancur!

Namun diri mendapati

Sebuah tangan bukan diri

Akhirnya yang dapat berkata dengan diri

”Kita sahabat bukan?”

Diperuntukkan
khusus untuk teman sejawatku semua. Dyana, Nicky, Andy, Handy, Yulius, Debby,
Erick. You’re great. Thanks for the memory today.

Dituliskan di Jakarta, 24 Mei 2006

Di kala mendungnya Sunter, kota Jakarta 19:24 WIB

Catatan: 25 Januari 2009, dikala memindahkan isi blog ke blogspot ini... Ini menjadi catatan saya atas perjalanan kita selama ini, guys. Entah kenapa saya memiliki hasrat yang tinggi kita bisa tertawa seperti dahulu kala... Saya hanya bisa termenung dan mengingat kejadian dahulu ketika tawa tetaplah tawa.


0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: