Ini adalah kisah yang sedikit terpendam dan gw sendiri nggak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Syukur-syukur dibaca dengan yang merasa dan ,paling tidak, tahu mengenai sesuatu yang "sulit diungkapkan" ini. Sengaja tulis di blog, karena blog ini sering sekali ngomong yang "terlalu lugas dan vulgar".
Adalah masalah yang cukup teruk yang terjadi dua bulan belakangan ini. Gw merasa agak terpolarisasi. Ketika gw di dalam suatu keadaan yang sulit bagi gw. Memang gw bukanlah hospesnya. Tapi it was a hard time for me too, dude.
Ketika ada yang bertikai, ketika ini pun bertindak. Namun bagaimana yang bertikai ini adalah rekan-rekan kita. Ketika sesuatu yang terjadi pada rekan terjadi sesuatu, kita mendukungnya dari belakang (Tut Wuri Handayani?). Ketika dua ini saling berinvasi, kemana kita berpihak? Kita tetap berpihak kepada rekan kita. Yang mana rekan kita? Keduanya. Jadi, kita berpihak ke keduanya?
Ketika hal ini bukan cuma membuat hepar (baca: hati) tidak nyaman, ada rekan kita bertikai. Ketika kita mau mendukung, fakta pun menyalahkan. Ketika maksud menjadi jembatan (seperti pedunculus yang menyambungkan cerebellum dengan medula oblongata...), ternyata tidak berjalan lancar, seperti tarik tambang. Jadi, bagaimana harus bertindak? Ketika satu jawaban muncul: Apolar, tidak berkutub. Artinya tidak berpihak pada siapapun. Namun gw berpikir lagi, ini artinya gw menghilangkan dukungan apapun dan menganggap seperti tidak terjadi apa-apa? Gw jadi tidak lebih dari seorang munafik dari fakta, cuci tangan.
Bila akhirnya gw pun menjadi munafik, apakah urusan semakin pelik? Memang sebuah urusan ini adalah mengenai hati. Gw malah membandingkan, ini seperti sakit kronik? Menolak dengan mekanisme defensinya - Mencari solusi alternatif - Tidak menemukan solusi - Pasrah dengan keadaan? Inilah yang terjadi dengan Cloud Strife, karakter dari Final Fantasy VII. Sebuah hal yang cukup membuatnya depresi karena hanya mengetahuinya adalah mantan SOLDIER, padahal ia tidak lebih prajurit rendahan Shinra. Dan ia bisa melewati pikiran itu. Belum lagi ia depresi dengan asumsi bahwa ialah prekursor dari kematian Aerith, yangpada akhirnya ia bisa menerima 1 tahun kemudian di akhior kisah Advent Children. Membandingkan kisah fiktif memang tak berbuah bukti faktual.
BTT, back to topic. Kini akhirnya pun, gw memilih apolar berbatas. Pada dasarnya gw tidak mau ikut campur terlalu dalam dan ini bukan berarti mengenyampingkan perasaaan rekan-rekan. Sesuai prinsip "Let him solve his own problem"?
0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:
Posting Komentar
Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: