Selasa, 19 Mei 2009

Guide Museum Anatomi: Asyik Tenan.

Marcella ketika menjelaskan di etalase embriologi



Hari ini adalah pengalaman pertama menjadi pemandu museum anatomi di kampus untuk pelajar SMA Bunda Hati Kudus. Awalnya, terus terang, ada rasa deg-degan karena ini pengalaman pertama dan kepala masih tidak memiliki pengalaman dalam menerangi anatomi kepada anak SMA. Tentu sulit bagi saya untuk menyebutkan kata "serambi" untuk menggantikan "atrium" pada jantung. Karena pendidikan kedokteran yang ada, begitu banyak menggantikan bahasa awam dengan bahasa yang begitu eksklusif.

Adalah pagi hari, saya pergi ke kantor kelurahan Pademangan Barat dulu untuk mengurus KTP yang akan habis masa berlakunya. Saya pagi-pagi melakukan review dulu dengan Debby dan Patsy akan bahan-bahan anatomi. Bayangkan kita masih saja membingungkan mana yang pengumpil dan hasta dari radius dan ulna! Mungkin anak SMA bisa saja tertawa cekikikan, melihat ulah ini.

Alhasil 11.45, kita sudah bersiap dengan jas oranye yang gagah. Anak SMA begitu antusias, bahkan sepertinya mereka menganggap kakak-kakak mereka ini sudah sangat pintar. Apalagi dokter Poppy menyebutkan kami akan segera lulus dari PSSK (Program Studi Sarjana Kedokteran). Label mahasiswa semester delapan begitu mendewa.

Walaupun dalam pikiran kami pun kadang berkecil hati. Apakah benar kami ini sudah kompeten? Bahkan kami masih meributkan pengumpil dan hasta! Kami meributkan jumlah gigi pada dewasa dan anak-anak! Dan kami masih meributkan berap jumlah tulang belakang lumbal dan sakral! Entahlah, mungkin ini adalah kecemasan yang menutupi akal budi.

Hari ini, para pemandu lengkap! Saya, Patsy, Debby, dan koko Pri dari 2005, serta Cipi, Andreas, Marcella, Tei dari 2006. Saya mulai bertugas di sesi pertama sebagai penunggu waktu dan sesi kedua baru menjadi pemandu.

Saya memulai di etalase embrio. Saya melihat mereka begitu tertariknya dengan rasa kasihan melihat preparat embrio asli di dalam stoples formalin. Ketika saya menjelaskan proses pembuahan dari penyatuan sperma dan ovum kemudian menjadi zigot dan seterusnya hingga kelahiran. Menjelaskan apa itu kembar identik dan kembar fraternal, seperti mengorek kembali ilmu-ilmu lampau di Obs-gyn.

Kemudian lanjut di etalase: Reproduksi-Vertebra-Respirasi-Urogenital. Di stand reproduksi memakan waktu yang begitu banyak! Yup, ini adalah etalase yang paling menarik bagi mereka. Menjelaskan letak prostat, proses ejakulasi, ereksi, sirkumsisi, dan mereka tercengang kalau wanita punya tiga lubang (-.-!) di pelvis, terus bertanya apakah wanita bisa ejakulasi, apa itu orgasme, dan bahkan mereka tidak tahu libido (ketika saya menyebutkan kata saat horny, baru mereka mengangguk). My oh my. Mungkin memang begitu, bahwa menyampaikan sesuatu ke awam bahkan pelajar SMA harus dengan bahasa yang dekat dengan mereka.

Terus terang vertebra saya hanya overview saja, berapa jumlahnya, dan berbahayanya bila terjadi cedera pada vertebra cervicalis. Begitupula pada respirasi dan urogenital. Pos berikutnya adalah kardiologi-stomatolog-THT-dan SSP. Kardiologi yang cukup memakan waktu banyak, stomatologi mengenai proses karies, menunjukkan epiglotis yang menutup trakea dan esofagus. Hanya itu. SSP, terus terang cukup sulit menerangkannya... Saya saja sendiri belajar neuroanatomi, empot-empotan ^^

Stand berikutnya adalah GI Tract-Sensorik-Muskuloskeletal. GI Tract terlewati karena masih ramai.. Sensorik dan Muskoskeletal hanya sekelebat. Mereka tercengang ketika mengetahui bahwa anak FK perlu mengingat nama-nama otot yang... aduh banyak banget. Dan saya seperti orang dewa uang hapal nama otot, padahal saya cuma menyebutkan tendon calcaneus... Aduh jangan-jangan saya grandeur delusion lagi. Hahaha....

Saya mendapat juga banyak pertanyaan mengenai kehidupan anak FK. Ada yang bertanya, berapa lama? Susah nggak? Pelajaran apa saja? Ya seperti kilas balik bagi saya, ketika saya masih dalam posisi mereka dengan culun, bertanya apakah mahasiswa FK beli mayat? Apakah anak FK harus menghapal mati plek-plek. Entahlah, tapi apa yang saya dapatkan tidak demikian. Anak FK masih bisa menikmati hiburan, tidak sesibuk apa yang dicemaskan. Ilmu kedokteran bukan hapalan murni melainkan sangat diperlukan logika dan pemahaman konsep. Dan FK, seperti fakultas lain, diperlukan usaha.

Banyak sekali yang dipelajari hari ini, dan walaupun menjadi pemandu tidak dibayar, namun pengalaman yang didapatkan tak ternilaikan. Saya sangat menantikan kegiatan museum berikutnya... ^^

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: