Jumat, 10 Agustus 2012

Selamat Jalan, Pit!

Saya masih tidak percaya. Sungguh tak percaya. Hidup ini begitu banyak dengan lika-liku ceritanya.

Saya tengah di Jalan Lintas Kalimantan, tengah dalam tugas beberapa hari di kabupaten tetangga. Di tengah sinyal yang hilang timbul, saya mendapat kabar lelayu dari status-status rekan di FKUAJ.

Sahabat saya, rekan saya di Atma Jaya, Peter Wijaya telah berpulang pada hari ini pukul 14.55, setelah berjibaku dengan hidupnya.

Pada pagi hari ini memang saya ada mendapat kabar bahwa ia kemarin malam mengalami kecelakaan bermotor di Yogyakarta, dan kemudian mengalami perdarahan di kepalanya serta patah tulang, hingga ia tak sadar. Saya baru dapat kabar itu pada pagi hari.

Kabar begitu cepat, kemudian pada pukul 15an setelah saya mendapat sinyal, dan kabar lelayu itu muncul. Seketika saya terdiam tak percaya. Dan segala sangkalan berkecamuk. Mengapa dia Tuhan?

Saya dan Peter memang sempat banyak berinteraksi, terutama sejak kami dalam satu stase di Kebidanan. Kemudian dia sempat bergabung dalam Tim Editorial TanyaDokterAnda.com. Yup, kami sempat wara-wiri bersama selama 2-3 bulan itu, bersama-sama meliput acara, rapat dan lainnya. Ia pun banyak bercerita tentang rencana hidupnya, ambisi hidupnya, yang disebut cita-cita. Ia sangat mendambakan menjadi seorang geriatri. Ia amat bersemangat dalam berusaha mewujudkannya.

Sebagai seorang sahabat, ia begitu baik, tidak pernah marah atau mengambek. Selalu senyum dalam segala keadaan. Orang yang mungkin awalnya kesal pun pada akhirnya tak jadi berangkara. Yang saya kenang juga humorisnya yang begitu tinggi dan lugunya yang membuatnya apa adanya. Terutama pula rasa ingin tahunya, tentang segala hal yang memperluas wawasannya.

Terakhir saya bertemu dengannya ketika saya dan rekan-rekan mengikuti pelatihan Hiperkes di Yogyakarta pada Maret lalu. Memang pada Mei atau Juni lalu, ia sempat ke Kalimantan Barat dalam rangka bakti sosial dari RS Bethesda, Yogyakarta. Tapi kami tak sempat bertemu.

Waktu begitu cepat Pit. Terlalu cepat lu kembali ke surga. Gua masih ga percaya bahwa lu sudah nggak di sini. Terlalu muda untuk lu meninggalkan kami. Tapi dengan semua apa yang sudah lu jalani, kami percaya lu, dokter yang baik, akan tetap bahagia di sisi Bapa di Surga.

Selamat jalan Peter. Sampai jumpa sahabat.

Saya bersama Peter saat kami bersenda gurau saat koas kebidanan di RS Atma Jaya. Foto diambil 31 Januari 2011, menjelang jaga malam.

*Sebuah tulisan di Tayan.

2 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

  1. dok,saya salah 1 mahasiswa fk ukdw tempat dr.Peter mengabdi sebagai dosen tutorial..
    kami teman2 mahasiswa fk ukdw sangat merasa kehilangan atas peristiwa ini..
    banyak yang bilang kalau dr.peter itu sangat pintar ketika membimbing tutorial.krn itu banyak sekali teman2(termasuk saya) ingin sekali dibimbing oleh dr.peter di tutorial blok2 berikutnya..
    tetapi Tuhan berkehendak lain..dan melalui tulisan ini saya semakin percaya bahwa memang dr.Peter adalah org yang sangat baik.banyak pujian datang kepada beliau..
    Sebagai mahasiswa saya cuma bisa bilang terima kasih utk dr.Peter atas bimbingannya selama ini..Selamat jalan dr.Peter! RIP.

    Hendra-mahasiswa FK UKDW angkt. 2010

    BalasHapus
  2. Terima kasih Hendra. Betul, Peter juga mengajar di UKDW. Kami juga sangat kehilanga dia, seoranga calon ahli geriatri yang ceria :(

    BalasHapus

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: