Ketika setiap orang menanyakan: "Kamu mau jadi apa?" atau "Apa sih cita-citamu?" Ada berbagai jawaban yang terlontar. Ada yang mengatakan "Saya akan menjadi pengusaha sukses", "Err, belajar dulu deh", "Belum saya pikirkan", "Masa depan? Hah?".
Sebuah pemikiran yang bisa dikatakan sebagai sebuah futurologi. Mengira dan setidaknya dapat sedikit memastikan apa yang akan saya kerjakan di kemudian hari. Berpikir pada suatu yang ideal, seperti yang diharapkan.
Muncullah suatu pertentangan yang runyam. Ya, ada yang berkomentar "Yakin kamu?", "Berat loh", "Terlalu idelistik". Membangun sesuatu yang idela memang susah, tapi apakah suatu ketidakmungkinan? Membangun apa yang dicita-citakan, sesuatu yang salah? Ketika kita mengatakan "Tidak mungkin" adalah arogan. Arogan dalam arti, kamu memutuskan begitu sepihak dan tanpa berpikir jauh. Berkata tidak mungkin, karena saat ini hal itu tidak mungkin. Secara logika, memang tidak mungkin hal itu lakukakan sekarang, tetapi apakah masih tidak mungkin untuk masa depan?
Menuju sebuah cita-cita bukan sebuah hal yang gampang. Sebuah hal yang perlu diperjuangkan dan mengorbankan daya upaya. Ketika waktu hanya menjadi bekas jejak saja, jejak menuju tujuan. Jejak inilah yang akan mengingatkan kita begitu banyaknya hal yang kita lakukan dalam waktu itu. Tanpa sesuatu yang tidak kita lakukan, apakah jejak itu akan ada?
Jejak adalah keringat, bahkan perlu setets darah. Jejak adalah suatu perjuangan, bukan kesenangan hura-hura. Jejak itu berawal dari tekad, komitmen, dan keyakinan. Akhirlah sebuah tujuan hampiri.
Ketika jejak itu menorehkan setengah rupa. Kita berhenti karena kita telah berkeringat. Ingatlah, bahwa kita perlu keringat lain untuk menyempurnakan jejak. Jejak yang tak selesai tak akan berarti apapun. Bahkan orang lain pun tak tahu bahwa itu adalah jejak. Suatu bekas mungkin. Apakah setengah jejak akan mencerminkan komitmen? Tidak ada komitmen yang setengah rupa, itu saja.
Memahami semua yang telah terjadi dari perjuangan. Melawan anti-idealisme, anti-kerja keras, dan anti-perjuangan. Semua jejak yang kita bangun tidak akan sia-sia, menorehkan sebuah yang baik untuk kita. Ketika sebuah tujuan tiba, kita pun akan dibukakan waktu untuk memberikan jejak berikutnya.
Masa depanku masih ada.
0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:
Posting Komentar
Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: