Hari ini gw beristirahat sebentar setelah kurang tidur kemarin akibat belajar Kedokteran Komunitas. Ya sudahlah, praktiumnya berjalan mulus (semulus ekstremitas inferior femina? Wakakak)
Lalu setelah sampai di rumah jam satuan, gw langsung ke tempat tidur yang nyaman dan menyalakan teve. Alhasil gw membuka teve isinya basi semua, dan kebanyakan infotainmen (bahkan sampai program berita!). Isinya semua berbau infotainment yang hangat akhir-akhir ini.
- Poligami KH Abdullah Gymnastiar. Sekarang lagi diributkan istri keduanya yang kabur saat AA Gym melakukan ceramah di Istiqlal dan menurun drastisnya pengunjung Daarut Tauhid. Bahkan ada kabar AA Gym mau keluar dari dakwah?
- Maria Eva - Yahya Zaini. Sekarang ME diperiksa oleh polisi. Ada kabar terbaru bahwa ME selama ini hanya ingin mencari popularitas. Mana yang benar? Nggak ngurus deh.
- Konflik Vita apa-namanya dengan Dhani Dewa 19. Lama-lama gw "eneg" lihat si Dhani. Mulai dari kata-katanya "lelaki muda yang kaya raya" sampai menyebarkan surat pemecatan Vita ke infotainmen. Hoi! Menurut psikiatri yang lagi-gw-belajar-untuk-ujian-esok-pagi-pukul-delapan adalah ego state "kanak-kanak".
- Perceraian Pinkan Mambo dan suaminya. (iyalah ya). Kok gw melihat banyak banget artis yang cerai (emang enak ya?). Masih ada Ulfa dan Kiki Fatmala. Rumah tangga itu mainankah?
Setidaknya setiap infotainmen pasti ada berita di atas. Gw mungkin bisa dibilang pemerhati televisi (swt). Infotainmen salah satu yang gw tertarik, soalnya kita bisa melihat perilaku manusia-manusia Indonesia... dari yang senyum lima jari ketika memberi sumbangan, lalu berita mau naik hajinya selebritis, hobi, ulang tahun, menyembunyikan pacar, gebetan, sampai rumah kemalingan pun masuk teve.
Tapi setidaknya infotainmen yang memfungi masih lebih superior kualitasnya daripada sinetron yang makin sampah termasuk sinetron religius yang sorry saja kebanyakan memperlihatkan kekerasan dan azab daripada kedamaian. Tapi sadarkah bahwa sinetron religi itu membuat peyorasi pada bahasa Indonesia. Ada rekan gw yang mengatakan "Hati-hati hau. kena hidayah loe!". Ampun...
0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:
Posting Komentar
Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: