Hari ini derpaan terbang melandai
Aku pun mencoba untuk menerpa
Rasa itu terasuki hebat dan mataku terbelalak
Namun mulut ini tak mampu berkata
Lenyap kata
Mataku mulai tersungkur
Dalam pikiranku hanya terbuai lamunan
Tersambut gejolak mencari jalan
Tanganku ingin bergerak menopang
Dan seketika terpaku dalam hendaya
Renjatan jantungku miris tertatih
Telinga berdenging dan tak terdengar lagi dunia
Peparu berhenti dan napas tak terhembus
Dalam batinku, aku masih bergundah
Lidah pun merasa getirnya darah
Badanku sudah terhempas ke bumi
Mataku sudah hampir tertutup
Semua indera sudah menyelesaikan sang tugas mulia
Hanya mulutku yang masih bisa membahana
Walau tak ada lagi gema terucap
Hanya gerak kecil yang tertera
Aku hanya ingin
Alam untuk mendengarkan aku
"Terimalah jiwaku di saat akhirku"
Dan aku pun bisa tersenyum dengan indah
Dalam gurindam kedamaian
Dan meninggalkan badanku.
-hau
Jakarta, 7 Maret 2009
10:34 WIB
Dalam mengisi waktu kosong melankoliknya
Sabtu, 07 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:
Posting Komentar
Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: