Selasa, 20 April 2010

Med-life: Berkorban, Mengorbankan?

Ada hal menarik yang dituliskan oleh Kendra Campbell di Medscape Student. Ia mengisahkan bagaimana hidup seorang mahasiswa kedokteran sangat dipengaruhi oleh hal kedokteran. Bagaimana belajar kedokteran itu menggunakan banyak waktu, membuat banyak pengorbanan, membuat sesuatu yang berlainan, sehingga penghuni di dalamnya perlu membuat perubahan atau penyesuaian kehidupan di dalamnya.

Belajar kedokteran adalah pengorbanan lebih. Waktunya yang lama. Tanggungjawab yang besar. Dunia yang berbeda. Di kala minggu, mungkin orang kebanyakan berekreasi, namun seorang dokter jaga mesti berekreasi di rumah sakit. Mungkin hal ini kalau dilihat secara umum, orang akan berpikir, "Kasihan benar, harus bekerja di hari libur." Atau mungkin diri sendiri berpikir demikian, "Kasihan saya." Namun di dalam prosesnya orang akan berusaha menggeserkan pokok pikiran seperti itu untuk berusaha menikmati tugas jaganya itu, walaupun di sisi lain orang dapat berpesta melepas tanggung jawab, seorang dokter perlu mengemban tanggung jawab.

Apakah kehidupan kedokteran merasuki orang di dalamnya? Iya. Setidaknya itu yang saya amati. Seorang dokter tetap menjadi dokter ketika ia sudah berada di rumah. Ia tetap ditelpon untuk konsul, jam berapapun, saat ia sedang apapun. 24/7 kehidupan tercurah. Sekali lagi, yang diperlukan adalah adaptasi yang sungguh luar biasa dan mungkin kemampuan untuk berlapang dada dan legawa untuk menerima tugas yang ada, dan haram untuk bersungut-sungut. Dokter saya samakan dengan tentara, ia harus siap sedia kapanpun.

Dari tulisan Kendra dan tanggapan dari mahasiswa kedokteran di seluruh dunia yang tercermin dari komentar tulisan tersebut, saya mendapati bahwa hal yang tak kalah penting adalah dukungan dari orang-orang sekitar. Dukungan tentu tak hanya sekedar dukungan, namun pengertian yang sungguh luar biasa terhadap kehidupan seorang (calon) dokter. Kehidupannya akan berbeda. Pengorbanan orang di sekitarnya, amat sangat diperlukan.

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: