Rabu, 07 April 2010

Tidak Sengaja Menjadi (Calon) Dokter

Ada sebuah grup di situs jejaring Facebook yang unik, namanya Gaster (Ga Sengaja Jadi Dokter). Di dalamnya bayak cerita-cerita bagaimana mereka yang pada awalnya tidak ada pikiran menjadi dokter dan akhirnya terdampar di Fakultas Kedokteran dan tak sedikit yang berhasil bertahan hidup. Seperti yang pernah saya tuliskan bahwa, dokter bukanlah cita-cita saya sejak dulu. Saya ingin menjadi insinyur. Adapun dipikiran saya, insinyur adalah profesi yang mengagumkan. Membangun rumah, membangun gedung bertingkat bak di Jakarta. Menakjubkan.

Adapun suatu proses yang berjalan... Bahwa hingga saya SMP pun belum ada terpikir untuk menjadi dokter, yang ada ingin mencoba yang "menyimpang" (dalam artian tidak biasa di keluarga, mungkin saya yang pertama mempunyai profesi itu kelak di keluarga). Anggaplah wartawan. Sebuah pekerjaan yang menyenangkan, menulis mendeskripsikan pikiran, turun ke lapangan, mengamati lingkungan, bisa pergi ke mana saja. Tetapi sepertinya hal ini tidak cukup baik untuk diterima di keluarga. Sempat terpikir agak jauh, bagaimana bila menjadi rohaniwan? (Hahahaha....)

Adapun saran untuk menjadi dokter mengerucut di SMA, memperoleh segala pengalaman seperti mengunjungi panti asuhan, dan lainnya dan melihat begitu dapat luhurnya seorang dokter. Dan dukungan yang besar dari orangtua akhirnya saya menjejakkan kaki di FK. Tetapi selama di FK, masih banyak hasrat untuk melakukan yang lain. Entah itu menulis, berolah komputer, berjalan-jalan ke tempat baru dan jauh... Asia Timur, Eropa, Indocina... Hmmm....

Banyak impian yang sebenarnya bisa disebutkan "terhambat" ketika menjalani pendidikan dokter yang sangat padat (alias sedikit waktu luang, itupun banyak untuk tidur hahaha) Adapun hasrat ini disimpan dalam-dalam dan berharap agar dapat dikeluarkan di kemudian hari ketika waktu memungkinkan.

Ada sedikit keinginan agar pendidikan ini selesai, agar dapat melakukan hal lainnya... Ya bukan berarti tidak menikmati pendidikan ini. Tetapi mungkin sudah agak jenuh dengan pendidikan yang hampir 5 tahun ini. Dan saya tetap mengumpulkan semangat dan menjalani arung kehidupan.

1 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

  1. mantap tulisannya...numpang Pertamax!..mampir ke Lapak Ane juga ya, Gan! BTK. :D

    BalasHapus

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: