Minggu, 25 April 2010

Semarang, aku datang.

Lawang Sewu, sebuah landmark Semarang


Siklus ilmu penyakit dalam sudah selesai, dan dimulailah siklus ilmu kedokteran kehakiman atau forensik. Seharusnya, tulisan ini adalah sedikit memoar mengenai kejadian di ilmu penyakit dalam. Tapi nantilah tunggu ada masanya.

Hari ini dimulai dengan perjalanan kami 19 orang dari Atma Jaya, berkumpul di Soekarno Hatta, menaiki Boeing 737-900ER baru dari Lion Air menuju Ahmad Yani Semarang.

Yap, Semarang. Kota yang dalam impresi saya mirip Medan, dulu ketika saya menghadiri Temilnas BAPIN-ISMKI 2008. Jelas, lebih besar dari Pontianak. Kotanya padat dan sedikit asing bagi saya, mungkin saya yang tidak terbiasa dengan satu kota berlogat Jawa. Hahaha... karena terbiasa dengan logat Betawi di Jakarta.

Saya pun telah melihat beberapa tempat yang ingin dikunjungi, Sam Poo Kong, Lawang Sewu, dan jelas RS dr. Kariadi yang akan menjadi rumah kedua selama satu bulan kepaniteraan forensik ini. Dan saya pun mengambil tempat singgahan di Jalan Solo, tak jauh dari RS. Kamar yang saya tempati memang relatif kecil, namun besar harapan akan menjadi rumah yang mengasyikkan dan akhirnya tetap menjadi suatu kerinduan.

Dan Semarang, semoga kepaniteraan ditempatmu ini berkesan!

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: