Minggu, 26 Juni 2011

Istora: Live Badminton

Tiket DIO 2011!
Saat mengetik tulisan ini tangan saya masih merasa sakit karena pegal. Seharian ini saya dan rekan-rekan (Rudi, Rico, Eddy, Debby, dan Ellen) menonton badminton langsung. Ya, final Indonesian Open 2011. Wew, walaupun sedih sekali, karena Indonesia tanpa gelar di kandang, namun hati ini senang. Senang karena baru pertama kali menonton langsung, merasakan riuh rendahnya suporter, merasakan serunya "bom-bom-bom" (Ini bukan bom peledak, namun suara dua bantal angin yang diketok). Pokoknya merasakan hal baru, hal yang belum pernah saya alami.

Sebelumnya saya hanya menatap teve saja untuk menonton, belum lagi dipotong sana-sini, atau tidak disiarkan oleh layanan First Media karena alasan hak siar. Jadi sangat senang bahwa kesempatan ini muncul. Apalagi hitung-hitung, mungkin tahun ini saya berada di Jakarta, kalau saya PTT. Jadi, ada kesempatan, ini waktunya, mengapa tidak?

Saya sungguh jadi udik. Seseorang yang terpukau dengan suasana. Ya, ini menjadi pengalaman lagi bagi saya. Saya ingin suatu saat menonton langsung dan merasakan atmosfer kemenangan Indonesia. Ayo, Indonesia!

*Ohya, dan cepat sembuh ya jempol kaki Eddy yang tersundut pintu Busway :(

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: