Senin, 06 Juni 2011

Kala Malam di Taman Tribeca

Kala itu suatu malam

Aku berada di Taman Tribeca

Malam yang sejuk berkawankan angin sepoi

Dialuni lagu-lagu jazz yang bersahabat


Di kala itu aku sedang berkelahi

Meringkuk dengan pikiran dan nuraniku

Dengan segala serba-serbi kata

Yang terpapar riuh dalam benakku


Aku pun ricuh kepada Tuhan

Walau aku tahu segala apapun yang kudapat dariNya

Adalah sebuah hal yang disebut anugerah

Aku tak bisa melawan jaman dan takdir


Aku pun menertawai diriku dengan pilu

Hei dasar kamu bodoh, belajarlah dari apa yang kamu dapati

Tak semua orang bisa mendapat apa yang ia mau

Namun tetap itulah indah di mataNya


Akupun hanya bisa menatap rembulan sabit di atas Tribeca

Menghela segala napas yang aku punya

Aku berpikir akupun sebenarnya tak ingin merintih

Aku ingin tenang sebagaimana rembulan tanpa bintang


Akupun harus tetap seperti anak kecil di depanku

Lari kemana ia mau

Walau ia sebenarnya tak tahu

Bahwa selalu ada tangan yang menuntunnya


Aku ingin seperti itu


Tribeca Park, Central Park, Jakarta

6 Juni 2011, 18:37 waktu macintoshku yang setia

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: