Jumat, 24 Juni 2011

What an orgasmic exploring!

Saya memiliki kesukaan yang saya sendiri jarang temukan di orang lain. Saya suka untuk menjelajah tanpa mobil, berjalan kaki, dan tak sengaja menemukan hal-hal yang menarik.

Hari ini saya memutuskan untuk berjelajah sedikit, kebetulan Bimbim meminta saya untuk mengambil surat Atoma di Mayapada Tower. Saya memutuskan untuk tidak membawa kendaraan, karena sudah lama sepertinya saya tidak menggunakan kendaraan umum lagi. Semester 6, sebelum saya memiliki mobil, saya adalah pelanggan tetap Kopaja U27 dan Kopami B02, jalur dari rumah ke kampus dan sebaliknya. Hitung-hitung "latihan kardio" juga menerjang panas dan teriknya Jakarta.

Saya mulai pada pukul 9, harap-harapnya lalu lintas sudah sedikit tenang saat pergi kantoran. Ternyata saya salah total, Kopaja U27 begitu lama dan penuh, untungnya tak begitu sesak. Kemudian saya turun di Mangga Dua dan melanjutkan dengan Mikrolet ke halte Busway. Busway juga begitu penuh. Alamak.

Pada awalnya di busway, saya mendapatkan tempat duduk. Namun karena rasa kemanusiaan dan kelaki-lakian saya, saya memberikan tempat bagi mereka yang memerlukan, alhasil saya berdiri hingga ke halte Karet. Pagi-pagi sih masih kuat ya kakinya. =D

Ketika tiba di Mayapada Tower, saya menemukan atmosfer yang berbeda. Saya jarang masuk kantoran, beneran. Saya sempat kikuk dan canggung. Padahal cuma mengambil surat kan. Tapi suasananya tampak, ya berbeda. Berbeda dengan suasana rumah sakit yang jadi makanan saya sehari-hari.

Kemudian saya memutuskan melanjutkan ke Plaza Senayan. Ya, sudah lama sekali saya ingin ke Toko Buku Kinokuniya, toko buku yang bisa memenuhi hasrat saya. Namun dalam perjalanan ke Plaza Senayan, maka saya turun di Ratu Plaza, kalau tak mau dibawa lari abang Kopaja 19 ke Blok M. Saya mampir bentar karena teringat siapa tahu saya bisa menemukan kabel mini DVI saya yang hilang.

Ternyata tokonya masih tutup untuk shalat siang, jadi saya iseng ke Lotte Mart di bawah. Dan... saya menemukan Quaker beli 2 gratis 1! Hahaha, lumayan sekali. Akhirnya saya memutuskan beli 2 dengan 1 cuma-cuma, dan menambah beban 2,4 kg pada ransel saya...

Saya melanjutkan ke Plaza Senayan dan ke Kinokuniya. Ketika Saya melihat buku-buku, rasanya sangat senang. Apalagi di rak sejarah dan linguistik. Banyak sekali buku bahasa, bahkan buku bahasa Kamboja, Albania, Arab Mesir, dan lainnya. Semua tidak ada di Gramedia. Lalu hati saya tertancap pada buku frase Tagalog. Lumayan, untuk bahan belajar. Lain-lainnya saya hanya bisa mengiler saja. Ingin rasanya punya semua.... Begitu pula saat lihat buku Romawi Kuno, Sejarah Yunani di rak sejarah. Harganya ampun om...! Nanti suatu saat saya pasti bisa. Tak terasa 2 jam saya di Kinokuniya!

Akhirnya saya memutuskan untuk pulang karena takut macet di jalan pulang, sebelumnya mampir makan dulu di Ichiban Sushi, sebagai rasa selebrasi saja untuk diri sendiri. Dan saya tak lupa membeli kabel dulu di Ratu Plaza. Namun ada keajaiban, ketika saya masuk ke Ratu Plaza ternyata ada banner bazaar buku murah yang sebelumnya tidak terbaca. Kemudian saya menghampiri bazaar tersebut, dan ternyata bukan "bazaar". Sepi dan bukunya sedikit sekali, tapi akhirnya saya menemukan 3 buku kedokteran harga miring sekali (cuma Rp 5.000), dan buku Selimut Debu! Buku Selimut Debu ini sudah saya cari dibeberapa Gramedia dan akhirnya saya temukan di sini! Oh Tuhan! Rejeki!

Tanpa basa-basi kemudian saya pulang dengan busway lagi, dan lagi-lagi saya tak dapat tempat duduk. Namun saya melihat di tangga sisi kiri samping supir, ada penumpang lain yang sedang duduk disana. Penumpang itu kemudian turun dan akhirnya saya yang menjajahi tempat itu. Entah kenapa saya merasa senang sekali. Saya lurus melihat jalur busway yang lapang, melaju dengan kencang. Tidak penting ya, tapi sangat menyenangkan!

Saya pulang dengan kaki yang nyut-nyutan karena berjalan kaki seharian, namun what an orgasmic exploring that I had!

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: