Selasa, 13 Maret 2012

Aku Ingin Keliling Dunia

Sekonyong-konyong saya mendapatkan sebuah ide untuk menulis, dan ini terjadi ketika saya dibawah semburan shower di kos adik (Ya, untuk sementara ini saya nomaden di kos adik karena mobil saya diopname). Hal ini terpikir ketika saya berbicara dengan Stevani tadi mengenai rencana saya untuk kembali ke Korea namun dengan gaya backpacking. Ya, saya cukup kecewa dengan trip Korea kemarin karena apa yang saya inginkan -budaya, sejarah- dibabat habis oleh belanja dan tante-tante yang berbelanja.



Saya pun terpikir bahwa saya masih ingin lagi melancong ke negara-negara lain, saya ingin ke Jepang, saya ingin Kamboja melihat megahnya Angkor Wat, ke India mengagumi Taj Mahal, menikmati birunya laut di Maladewa, menikmati indahnya matahari terbenam di Laut Mediterania. Suatu hal yang terus membuat saya berdebar-debar ketika memimpikannya.

Peta Dunia


Jika ditanya apa buku yang saya suka ketika kecil, adalah Atlas. Saya masih ingat, saya merengek untuk dibelikan atlas oleh Ayah saya ketika di suatu toko buku di Jakarta (sepertinya Gramedia Gajah Mada, Kota). Saya masih berusia mungkin ya lima atau enam tahun. Mungkin ayah bingung pada saat itu, anak kecil baca atlas? Yup, entah kenapa saya menyukai melihat peta dunia, saya menyukai pada saat itu menghapal ibukota propinsi di Indonesia, saya suka mencatat nama laut-laut dunia, saya suka melihat bentangan Eurasia, Afrika, sampai Amerika.

Entah mungkin ada semacam endorfin yang menyelimuti otak saya sehingga saya begitu senang melihatnya. Apalagi ketika saya dibelikan Buku Pintar Junior karangan Iwan Gayo dan berikutnya adalah Buku Pintar Senior. Saya masih ingat saya menggambar atlas lama saya dengan batas-batas baru pecahan USSR alias Uni Sovyet yang pecah tahun 1991 (berarti atlas saya dicetak sebelum 1991).

Saya masih ingat di Jakarta ketika itu Om Gede (abang ibu yang tertua) menanyakan saya apa saja negara dan ibukota pecahan Uni Sovyet. Saya saat itu lihat menyebut Kazakhstan hingga Ukraina, dari Latvia sampai Uzbekistan. Konon saya masih kecil, pada saat itu. Mungkin seharusnya saat itu saya ditanyakannya hasil perkalian ya?

Saya menyadari keunikan ini dan hingga kini. Saya kini suka berselancar di Wikipedia, membaca artikel mengenai lema suatu negara. Mungkin ini juga yang membuat saya tertarik untuk belajar bahasa-bahasa, mungkin suatu saat saya bisa ke sana.

Travelling

Apalagi jika sudah mencapai Wikitravel rasanya ingin sekali ke sana. Saya pun semakin rasanya cemburu ketika membaca tulisan blog Trinity di nakedtraveler.

Saya memang sudah mengunjungi berbagai negara, Malaysia, Singapura, Thailand, Hong Kong, Macau, RRC (Guangzhou), Korea Selatan. Namun saya ingin sekali ke negara yang lebih jauh, yang mana menjadi impian saya.

Jiwa travelling saya memang cukup tersalurkan kemarin ketika saya, Debby, dan Prianto nekad membawa mobil berkeliling sebagian Jawa dari Jakarta ke Jogjakarta. Suatu pengalaman yang menarik, menjelajah kota dan pulau bermodalkan peta dan mata. Sungguh adrenalin terpacu. Walau memang banyak "kerugian" seperti badan lelah dan mobil saya akhirnya masuk bengkel, namun rasanya begitu senang dan orgasmik.

Saya pun berpikir untuk kembali berjalan-jalan, dan saya ingin berkeliling dunia dan tentunya juga Indonesia.

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: