Saya sendiri bingung dan agak murka dengan diri, entah apakah hal ini memang pantas saya katakan demikian. Hari ini satu jam lagi pendaftaran PTT online akan dibuka.
Saya sudah bak orang gangguan cemas, saya sering mengecek website ropeg kemenkes, lalu saya membaca lagi pengalaman-pengalaman mereka yang sudah melakukan PTT. Oh Tuhan.... Saya merasa cemas dan rasa tak tentu. Tangan saya mulai terasa basah dan jantung terus berdegup kencang. Pikiran saya tak terfokus dan rasanya ingin pecah saja kepala ini.
Entah apakah ini rasa manusiawi atau suatu hal yang justru patologis. Rasanya memang sungguh luar biasa. Oh saraf simpatikku, mengapa kalian begitu hebatnya dan bertenaga kali ini.
Di pikiranku melayang-layang banyak hal, apakah ini memang jalan yang terbaik bagi saya. Jikalau saya diterima bagaimana dengan saya kelak? Apakah pilihan saya tepat? Apakah saya akan diterima? Apakah saya akan bertahan hidup? Oh tidak pikiran ini mengapa mirip gangguan cemas menyeluruh. Namun saya tak ingin berbohong dan menyangkal dengan perasaan ini.
Dalam pikir hati saya lainnya, bahwa saya harus belajar kerasnya hidup. Saya tidak boleh hidup melulu dengan apa yang saya pikir itu nyaman dan enak. Saya harus yakin bahwa saya bisa dan tak boleh melupakan tangan Tuhan yang bekerja dalam diri saya. Mata dan tangan Tuhan akan hadir pada setiap orang di sekitar saya kelak.
Saya tak boleh lagi merintih dan menggerutu...
Kamis, 01 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:
Posting Komentar
Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: