Senin, 09 April 2012

Berpikir.... Makan Apa Hari Ini...

Salah satu yang tersadari bagi saya di awal PTT ini adalah banyak hal yang saya harus pikirkan untuk bertahan hidup. Suatu hal yang simpel, yang disebut makan. Ya, mungkin hal ini cukup dan sangat sederhana ketika saya di Jakarta atau Pontianak. Saya bisa dengan tenang menunggu apa yang dimasak Mak Un atau Ibu di rumah. Saya tak perlu berpikir saya makan apa, bagaimana saya mendapatkannya. Di PTT, semua menjadi hilang. Saya yang harus berpikir saya harus makan apa hari ini, saya makan apa besok hari. Memang saya sudah menyediakan mie instan, namun tentu tidak menjadi makanan wajib saya. Memang saya ada membawa rice cooker dan hari ini saya mendapat ibu-ibu penjual sayur jadi. Namun masalah tak sampai di sini, belum listrik yang byar-pet di Menjalin memberi tantangan tersendiri. Saya pun masih harus menunggu gas kompor yang mudah-mudahan besok akan dibawakan. Di sini saya harus belajar bertahan hidup. Memang saya cukup dekat ke kota, namun tak mungkin juga saya harus tiap hari ke kota. Saya harus belajar bertahan dimanapun saya berada... Dan detak start sudah dimulai...

2 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: