Gila, ini belum genap seminggu di sini, namun ada rasa rindu dengan Jakarta. Walaupun ketika di Jakarta saya sering mengumpat bahwa, "sungguh gila kota ini." Namun rasa rindu dengan hiruk pikuk Jakarta begitu menggelora. Saat ini bila di Jakarta mungkin saya tengah terjebak atau macet padat merayap di jalan tol Pluit-Priok, sambil mendengar radio atau rasa hati dongkol melihat kemacetan yang tak kunjung padam. Namun kini saya tengah sedikit risau dengan apa yang harus saya lakukan di tengah hening jangkrik dan suara deru kendaraan yang sesekali muncul.
Saya hanya berdoa semoga hari ini tak padam lampu sehingga paling tidak saya masih bisa melakukan sesuatu, membaca atau bermain dengan ipad ini.
Saya berpikir apakah mungkin rasa rindu ini hanyalah rasa akut saja. Rasa yang mungkin sekejap datang dalam permulaan. Atau mungkin suatu perpindahan antara suatu kebiasaan 10 tahun di Jakarta menjadi suatu kesederhanaan.
Saya rindu debu Kopaja
Saya rindu bising kendaraan
Saya rindu berpeluh di Transjakarta
Saya rindu sakit kepala mendengar gaduh ibukota
Saya rindu Ibukota Jakarta
Rabu, 11 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:
Posting Komentar
Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: