Selasa, 17 April 2012

Anak F, Pasien Rawat Inap Pertamaku

Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi seorang dokter, ketika melihat pasiennya kian pulih.

Inilah yang saya rasakan beberapa menit lalu, ketika memulangkan pasien rawat inap di pagi hari setelah visite pagi. Tawa, senyuman, dan lambaian tangan dari anak F, seorang pasien yang saya anjurkan untuk rawat inap di Puskesmas. Dan ia pun menjadi pasien rawat inap yang saya secara mandiri rawat.

Anak F, 1,5 tahun, datang pada kemarin malam dengan keluhan gastroenteritis (alias diare) dehidrasi ringan/sedang. Karena melihat keadaannya yang lemas, sulit minum, dan mata sudah mulai tampak cekung, saya menganjurkan rawat inap untuk diberikan cairan infus untuk mengoreksi keadaan dehidrasinya.

Si kecil F pun saya rawat dan saya observasi pada jam-jam pertama, hingga saya memberikan cairan yang cukup untuk menjaga dehidrasinya sampai esok pagi.

Dan datanglah pagi, saya bersiap untuk visite dan menemuinya ia sudah berada di pangkuan ayahnya dan aktif sambil memakan biskuit regalnya. Spontan saya berkata dalam hati, "Puji Tuhan! Ia sudah membaik dibandingkan malam tadi!" Saya sangat senang, bahwa apa yang saya lakukan berhasil. Padahal saya sudah deg-degan saja, bagaimana hasil terapi saya padanya.

Ketika ditanya kepada ayahnya, ia mengatakan anaknya tampak lebih aktif dibandingkan tadi malam, matanya sudah mulai tidak cekung, dan ia sudah aktif minum.

Sekali lagi, saya sangat senang mendengarnya. Syukur kepada Tuhan, pasienku kian pulih.

Syukron.

0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: