Kamis, 02 April 2009

Sudahkah Aku Siap untuk Klinik?

Tulisan di tengah malam hehehe... Tiba-tiba terselintas di kepala saya. Hari ini saya membeli jas snelli di Mangga Dua. Entah bisa atau tidak, ini disebut sebuah batu loncatan dalam karir? Mungkin bukanlah sebuah langkah satu hasta yang ada, hanyalah satu jengkal dalam kehidupan saya.

Ketika saya melihat baju putih ini. Ada pertanyaan yang miris dan berdegup dalam hati saya. Apakah saya siap masuk ke klinik.

Bila dinilai dari segi masa, tentu saya adalah mahasiswa semester delapan yang harapan besar saya adalah semester terakhir saya di masa preklinik. Nah, di sinilah beratnya saya. Apakah saya sudah menjalani masa-masa semester satu hingga tujuh dengan sebaik mungkin. IP saya mungkin cukup baik, namun saya merasa ini tidak cukup tepat dapat mengindikasikan apa yang ada di memori saya sekarang ini.

Ada keinginan dalam diri untuk mengulang bahan-bahan klinik. Bahan-bahan ini tampaknya hanya seperti kereta dan menganggap perhentian di kepala saya sebagai stasiun anakan dan entah di mana statsiun induk akhirnya.

Saya sadar bahwa saya masih harus berjuang keras di klinik. Saya masih harus memperbaiki apa yang saya miliki sekarang sehingga saya mampu menempuh fase klinik ini dengan sebaik mungkin.

Saya tengah bersiap untuk klinik...

2 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

  1. Hau, Hau, Hau. Jangan terlalu banyak mikir yang ga perlu. Lo musti YAKIN dulu kalo loe bisa. Bersiap apa yang lo mampu, dan maju. Kenapa? Karena bahkan Columbus ga tau apakah pelayarannya bakal berhasil atau kaga saat dia mulai berlayar dari Spanyol (bener ga ya dari Spanyol?), begitu pula James Cook, begitu pula Hitler. Ada yang berhasil, ada yang kaga, tapi yang terpenting adalah mereka MENCOBA sebaik2nya. Mereka mau melangkah langkah pertama tersebut, dan bermain di dunia mereka.

    Everything could be done on the basis of trying.
    Because nothing is as certain as death. Ya seenggak2nya kematian tubuh, liat aja kamar mayat (serem ah).

    Btw, lo coba ja maen diagnosa diferensial pake socratic method. Kaya di House gitu.

    Contoh:
    Ada pasien dateng, demam 38 derajat, batuk2 napas memburu.
    Diagnosa awalnya apa? Musti diperiksa en tes apa aja? Trus ternyata tes darah wbc-nya rendah, kira2 dia sakit apa, obatnya apa?

    Atau lo bisa nyelinap ke kamar mayat, suntikin formalin buat latian nyuntik intravena en tes2 topikal. Btw lo kaga menderita necrofilia kan? Xp

    Semangat!!!
    Jadilah Hau, MD yang baik.

    I knew you could
    I know you can.

    BalasHapus
  2. santai, Hau..
    gw udh cek ke dosen2 kita..
    gw tanya gini..

    "Dok.. waktu dokter mahasiswa semester 8.. pelajaran semester 6 ke bawah masih inget ga??"

    tau ga jawabnya apa??

    "ga lah.. udh lupa.. tp ngerti.. jd gampang waktu ngulang lg di klinik.."

    BalasHapus

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: