Rabu, 14 Agustus 2013

Tak Terpikirkankah

Tak terpikirkankah pada dirimu

Segala untai sapa
Segala hasil kriya
Segala lukisan buana
Segala kata tanya

Segala rajutan mimpi
Segala kekhawatiran hati
Segala peluhnya matahari
Segala kerisauan diri


Jangan kau bertanya

Mengapa malamku gundah adanya
Mengapa pagiku terasa berat membukanya
Mengapa siangku terusik teraniaya

Siapakah engkau bagiku
Siapakah penenun rintihku
Siapakah penyimpul senyumku



Aku akhirnya terpenjara pada sanubari

Terajam indah tak terpatri
Tercabik ria tak terperi
Terantai bebas tak terberi



Jangan kau tanya apa maksudku

Sesuatu yang telah kau ukir di dalam hatiku
Sesuatu yang telah ku reka di dalam hatimu



Mungkinkah kau membiarkan aku begini

Tersungkur dan tak berarti



Tertidurlah dalam mimpimu, kapan-kapan kita bersua lagi


-Jakarta, 14 Agustus 2013, 23:05 WIB


0 buah diagnosa diferensial telah diberikan:

Posting Komentar

Para konsulen dipersilahkan menuliskan diagnosa diferensial untuk kasus ini: